PADANG, TIKALAK.COM — Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Demokrat Sumatera Barat (Sumbar) mulai menurunkan semua konten berbau Anies Baswedan dari seluruh media sosialnya.
Hal ini menyusul kabar Anies Baswedan yang menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Bahkan, Partai Demokrat secara resmi juga telah mencabut dukungan untuk Anies Baswedan.
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD Demokrat Sumbar, Ari Prima, mengatakan, pihaknya tegak lurus dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. “Kami tegak lurus terhadap apa yang menjadi keputusan Ketum AHY dan DPP Partai Demokrat terkait kebijakan politik pencapresan. Kita siap menjalankan dan menyukseskan apapun yang menjadi kebijakan dan keputusan pusat tersebut,” ujarnya kepada TIKALAK.COM, Jumat (1/9).
Dikatakannya, sesuai arahan, DPD Demokrat Sumbar telah meminta kader untuk take down konten atau postingan hingga pemberitaan medsos terkait Anies Baswedan dan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Kita sudah sampaikan informasi dari DPP Demokrat untuk kader-kader kita, baliho dan konten di medsos (media sosial) di take down dulu,” katanya.
Selain konten di media sosial, kata Ari Prima, take down juga dilakukan terhadap baliho dan alat peraga yang memuat gambar Anies Baswedan. Namun, alat peraga dan baliho di Sumbar tidak terlalu masif, karena belum banyak caleg dari Partai Demokrat di Sumbar yang memasang foto Anies.
“Terkait baliho, DPD Demokrat sendiri tidak ada memasang baliho dengan Anies. Namun jika ada kader kita yang terlanjur dipasang minta dicopot. Kita sudah disampaikan kepada kader-kader untuk take down,” katanya lagi.
Sebagai seorang kader Demokrat Ari Prima mengaku kecewa terkait kabar Anies Baswedan yang meminang Muhaimin. Dikatakannya, melihat komitmen dan komunikasi yang dibangun selama ini secara baik dilandasi niat tulus dan ikhlas untuk perubahan dan perbaikan.
“Kami merasa ada semacam kekecewaan, namun dari kader sendiri dari awal Sumbar sudah menyerahkan sepenuhnya kepada tim 8, yang dari Demokrat ada Sekjen,” katanya.
Lebih jauh Ari Prima menyayangkan peristiwa politik tersebut, karena harapan kader Demokrat dari awal memang koalisi yang dibangun dengan suasana keterbukaan dan kekeluargaan. Namun menurutnya yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan asas keterbukaan dan kekeluargaan tersebut.
Sementara itu, dirinya tidak langsung menyoroti campur tangan NasDem dalam pertandingan Anies dan Cak Imin. Pasalnya, dalam hal politik siapapun berhak memutuskan apapun, tak ada paksaan.
“Dari awal itu kita tak bicara NasDemnya, Demokratnya, PKSnya, tapi kita bicara koalisi perubahan dan perbaikan. Nah, di dalam koalisi sudah terbentuk tim yang merupakan representasi dari partai penghuni,” ujarnya.
Ari Prima menambahkan, saat ini DPD Demokrat Sumbar masih menunggu informasi resmi dari DPP Demokrat terkait kebijakan partai pasca riuh kabar Anies yang telah menggandeng Cak Imin.
“Yang pasti tentu DPP akan mendengar juga masukan dari kader-kader dari seluruh Indonesia. Kita tunggu saja, waktu masih panjang, apapun bisa terjadi. Kemarin informasinya seluruh ketua DPD akan dikumpulkan, apakah secara langsung atau zoom belum pasti,” ucapnya.
Resmi Cabut Dukungan untuk Anies
Partai Demokrat resmi mencabut dukungan dari Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Malarangeng di Puri Cikeas, Jumat (1/9). “Partai Demokrat mencabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024,” kata Andi.
Keputusan itu diambil dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono. Keputusan kedua adalah menarik diri Koalisi Perubahan untuk Persatuan. “Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkaran kesepakatan yang dibangun selama ini,” ucap Andi.
Langkah itu diambil usai Anies Baswedan dan NasDem secara sepihak menjalin kerja sama dengan PKB dan mau diduetkan dengan Muhaimin Iskandar.
Diketahui, Partai Demokrat pertama kali mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres pada 2 Maret 2023 lalu. Namun, Partai Demokrat mencium gelagat Anies Baswedan dan NasDem yang membelot. Demokrat lantas mengumumkan kepada publik pada Kamis kemarin (31/8).
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol,” ucap Sekjen Demokrat Teuku Riefky lewat siaran pers, Kamis (31/8).
“Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” ucap Riefky.
Sementara itu, PKB akan segera memfinalisasi duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam waktu dekat. DPP PKB sudah menggelar rapat pleno di Jakarta pada hari ini, Jumat (1/9). Rencananya, PKB bersama NasDem mendeklarasikan dukungan secara resmi kepada pasangan Anies-Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu besok (2/9). (vand)