Sawahlunto, Tikalak.com – PT. Semen Padang diharapkan agar dapat membantu pembangunan di kota Sawahlunto terutama pada bidang lingkungan dan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai yang diminta Walikota Sawahlunto Deri Asta.
Walikota Deri Asta juga menyatakan, “Kami mengajukan ada tiga potensi untuk digarap dengan dukungan dari PT. Semen Padang, yakni ; teknologi pengelolaan sampah, penanaman dan pemanfaatan tanaman kaliandra serta pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash Bottom Ash (FABA),” ujarnya, Selasa (25/10/2022).
Selanjutnya Deri menyebut telah menyampaikan ketiga potensi itu saat berdiskusi dengan beberapa jajaran Direksi dan Komisaris PT. Semen Padang, dalam penandatanganan nota kesepahaman kerjasama pembangunan daerah antara PT. Semen Padang dengan pemerintah kota di Sumbar, di Wisma Indarung Padang, sebutnya.
Deri merasa bersyukur, “Alhamdulillah, penandatanganan kerjasama tadi merupakan pondasi kedua belah pihak dalam sinergi membangun Sawahlunto. Sedangkan tindak lanjut dan teknis kerjasamanya segera dilaksanakan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, terutama kalau ketiga potensi yang kita minta tadi diterima, maka diprioritaskan ke situ,” ujarnya menjelaskan.
Direktur Utama PT. Semen Padang Asri Mukhtar menyebut bahwa kerjasama itu sebagai komitmen pihaknya untuk berperan aktif mendorong pembangunan di daerah.
Asri juga mengatakan, “Kita tidak pernah berlepas tangan melihat pembangunan daerah di Sumbar, kita selalu hadir mendukung. Nah untuk kali ini melalui nota kesepahaman membuat ke depan kerjasama kita dengan pemerintah daerah akan lebih baik,” katanya lagi.
Kemudian menanggapi tiga potensi yang diajukan oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta, Dirut PT. Semen Padang Asri Mukhtar mengatakan bahwa pada 2023 nanti kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Semen Padang akan lebih terfokus pada konservasi energi dan peningkatan ekonomi kemasyarakatan.
Terakhir dikatakan Deri, “Kita lihat dari tiga potensi yang disebut Walikota Sawahlunto tadi semua terkait atau bisa disinkronkan dengan konservasi energi maupun ekonomi kemasyarakatan. Maka kita terbuka menerima itu, namun tentu nanti realisasinya tetap harus melewati tahapan dan regulasi yang berlaku,” ujarnya. (BM)
