Jakarta, Tikalak.com – Dilaporkan sebanyak 233 orang tewas dan 900 orang lainnya mengalami luka-luka, akibat tabrakan maut dua kereta api yang terjadi di Kota Balasore, India.
Mengutip BBC, insiden itu terjadi di Distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, India bagian Timur pada Jumat (2/6) malam. Indian Railways mengatakan dua layanan yang terlibat adalah Coromandel Express dan Howrah Superfast Express.
Sementara peristiwa diyakini bermula ketika beberapa gerbong kereta Shalimar-Chennai Coromandel Express keluar dari rel sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Bahkan beberapa gerbong tersebut terlempar ke jalur berlawanan.
Sedangkan kereta lain, Howrah Superfast Express yang menempuh perjalanan dari Yesvantpur ke Howrah, kemudian menabrak gerbong yang terbalik.
Terkait dengan insiden kecelakaan kereta api tersebut, Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan ucapan belasungkawa atas kecelakaan maut itu. Hal itu disampaikan lewat akun twitternya.
Dalam narasi di Twitternya dituliskan, “Operasi penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan dan semua bantuan diberikan kepada mereka yang terkena dampak,” tulis twitternya.
Sementara Menteri Dalam Negeri Amit Shah menyebut insiden itu sangat menyakitkan. Hingga saat ini pemerintah setempat telah mengerahkan lebih dari 200 ambulans ke tempat kejadian dan 100 dokter tambahan telah dikerahkan.
Menurut keterangan salah satu penumpang kereta yang selamat memberi kesaksian atas insiden maut tersebut. Pria tersebut mengaku sempat terjepit dalam tumpukan orang.
Disebutkannya, “10 sampai 15 orang menimpa saya ketika kecelakaan itu terjadi dan semuanya menjadi kacau. Saya berada di dasar tumpukan,” kata korban yang selamat kepada kantor berita India, ANI.
Selanjutnya pria tersebut mengaku tangan dan lehernya terluka. Bahkan penumpang lain disebut ada yang kehilangan tangan.
Ditambahkan pria tersebut, “Tangan saya terluka dan juga bagian belakang leher saya. Ketika saya keluar dari kereta, saya melihat seseorang kehilangan tangan, seseorang kehilangan kaki, sementara wajah seseorang berubah bentuk,” tambahnya.
Seperti diketahui, India memiliki salah satu jaringan kereta api terbesar di dunia dan kecelakaan sering terjadi, meskipun pemerintah menginvestasikan ratusan juta dolar untuk memperbaiki infrastruktur, kata editor regional BBC Asia Selatan, Anbarasan Ethirajan.
Sebelumnya bencana kereta api terburuk di India terjadi pada 1981, ketika kereta penumpang yang penuh sesak terlempar dari rel dan masuk ke sungai saat topan berlangsung di Negara Bagian Bihar, menewaskan sedikitnya 800 orang.(H.A)