AGAM, TIKALAK.COM – Sebanyak 5.000 pasang sandal hotel (Slipper) berhasil diproduksi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bukittinggi.
Dengan demikian Lapas Bukittinggi mampu meraih pendapatan sebesar Rp14 juta per bulan sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dari pendapatan tersebut, sebesar 50 persen diberikan untuk warga binaan yang bekerja. Sedangkan sisanya untuk biaya operasional dan pembelian bahan baku.
Kepala Lapas Bukittinggi, Marten mengatakan setiap harinya Lapas Bukittinggi produksi sandal hotel dengan melibatkan 12 orang warga binaan yang dibagi sesuai tugas.
“Mulai dari memotong bahan, menjahit, press menggunakan mesin, mencetak motif dan sablon,” katanya Marten kepada TIKALAK.COM, Selasa (5/9).
Kemudian pengeleman hingga penghalusan hasil gunting. Kegiatan produksi sandal ini dilakukan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB di bengkel kerja Lapas Bukittinggi.
“Hari ini kita mengirim sandal hotel sebanyak seribu pasang ke Novotel Bukittinggi,” kata Marten lagi menambahkan.
Ia menjelaskan, sandal Hotel produksi Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Bukittinggi sangat diterima di pasar,. Untuk itu, ia mendorong bengkel kerja Lapas Bukittinggi untuk menggenjot produksi.
Saat ini tambahnya, hotel yang sudah bekerja sama dengan Lapas Bukittinggi sebanyak empat hotel tersebar di Sumatera Barat.
Menurutnya, produksi sandal hotel merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian produktif yang terus ditingkatkan sebagai upaya mendorong kemandirian warga binaan.(red)