PADANG,TIKALAK.COM – Perayaan peringatan 108 tahun Adabiah mengangkatkan tema sinergi dan inovasi menuju Adabiah unggul. Perayaan digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Abdullah Ahmad Yayasan Syarikat Oesaha (YSO) Adabiah, Rabu (23/8).
Ketua Pengurus Yayasan Syarikat Oesaha Adabiah Drs. Aristo Munandar mengatakan, sinergi merupakan kunci dari keberhasilan, jika tidak bersinergi antara pembina, pengawas, pengurus, tokoh masyarakat, majelis guru dan para alumni maka akan susah untuk menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan inovasi adalah bagaimana cara mencari pola-pola baru yang akan dimasukkan ke dalam program unggulan.
“kita memiliki tiga kegiatan dan program, pertama peningkatan mutu dan kualitas. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah lulusan SMA Adabiah yang masuk ke perguruan tinggi negeri. Sebelumnya hanya 14 orang dan sekarang sudah 211 orang pada tahun ini. Kedua kita memiliki tahfidz dan tahsin sebagai program unggulan. Tahun ini sudah mewisudakan sebanyak 216 orang. Program ketiga tentang sarana prasarana, diantaranya merenovasi tiga lokal, mengganti bangku dengan yang baru serta memasang AC (air conditioner) dan infokus untuk mendukung proses pembelajaran. Sarana prasarana ini diperoleh melalui dukungan para alumni Adabiah,”ujarnya.
Aristo Munandar menargetkan pada tahun 2024 Adabiah mulai membangun rusunawa untuk dijadikan asrama boarding school. “Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kekuatan, sinergi, kolaborasi dan inovasi sehingga Adabiah terus maju untuk tahun-tahun kedepannya,”ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Suryanto memberikan apresiasi atas pencapaian Adabiah yang berhasil meningkatkan jumlah lulusan masuk perguruan tinggi negeri.“Pencapaian ini merupakan bukti dari hasil kerja keras dari pengurus, pembina dan majelis guru untuk membina dan memotivasi peserta didik. Ini merupakan perjalanan sangat panjang untuk membangun fondasi kuat yang telah dibangun oleh pendiri Yayasan, sehingga usianya mencapai 108 tahun. Usia ini menjadikan Adabiah sebagai salah satu yayasan tertua di Sumatera Barat,”ujarnya.
Sementara itu Ketua Pembina Yayasan Syarikat Oesaha, DR.H. Bachtiar Chamsyah berharap kepada pemerintah untuk memandang sekolah swasta sebagai mitra dari sekolah negeri. “Berbicara terkait pendidikan jangka panjang terdapat kualitas versus kuantitas, maka menambah-nambah kuantitas peserta didik dalam satu lokal itu tidak menambah kualitas peserta didik. Kami berharap kedepannya menargetkan dalam satu lokal berisikan 20 sampai 25 peserta didik dalam satu lokal dan yang sudah difasilitasi lokal dengan AC dan infocus untuk menaikkan kualitas peserta didik,”ujarnya. (*)