Padang Panjang, Tikalak.com — “Innalillahi wa innalillahi rojiun” sehubungan dengan meninggalnya salah seorang staf terbaik Kominfo, Wulya Marthayadi, Walikota, H. Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano menyampaikan rasa duka yang mendalam. Almarhum kerap bertugas sebagai juru kamera.
Adapun almarhum berpulang ke Rahmatullah, Jumat (26/5) di Rumah Sakit Dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Selanjutnya almarhum dimakamkan di pandam pakuburan keluarga, di belakang Perguruan Thawalib Putra, Kelurahan Bukit Surungan.
Wako Fadly mengatakan, “Saya tahu betul dengan beliau. Almarhum ialah orang yang rajin. Terima kasih atas dedikasinya selama ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah. Semoga almarhum diampuni segala dosanya, diterima segala amal ibadahnya,” ungkapnya saat mendatangi rumah duka.
Kemudian menurut Fadly, dedikasi almarhum dalam bekerja patut diteladani. Wulya dikenal sebagai pribadi yang baik di kalangan rekan-rekannya. “Nilai-nilai kebaikan dari almarhum patut diteladani,” tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kominfo, Drs. Ampera Salim, S.H, M.Si menyampaikan rasa kehilangan atas kepergian almarhum. Wulya (almarhum) bukan hanya dianggap sebagai seorang staf melainkan layaknya seorang anak.
Seperti ungkap Ampera, “Pekan lalu pagi-pagi, masih di tempat yang sama (kursi depan kantor-red), Wulya minta izin. Katanya hari itu mau cuci darah. Wulya melihatkan tangannya yang bekas pasang selang cuci darah ke Ayah (panggilan staf Kominfo ke Ampera-red). Hari ini, Wulya sudah pergi untuk selamanya. Jarang Ayah menangis melihat jenazah. Tapi tadi Ayah tak bisa menahan air mata,” ucapnya. (R.A)