Menu

Mode Gelap
How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

Uncategorized · 18 Mei 2023 WIB ·

Tingginya Harga Avtur Picu Tranportasi Udara Penyumbang Inflasi Tertinggi Bulan Lalu


					Tingginya Harga Avtur Picu Tranportasi Udara Penyumbang Inflasi Tertinggi Bulan Lalu Perbesar

Padang Panjang, Tikalak.com – Tingginya harga avtur (bahan bakar penerbangan) menjadikan transportasi udara sebagai penyumbang inflasi tertinggi dibulan April lalu.

Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, menyebutkan “Hal ini sudah kita laporkan ke Presiden dan akan dirapatkan khusus di tingkat pusat,” ujarnya saat memimpin Rapat Pengendalian Inflasi yang diikuti Pemerintah Kota Padang Panjang via Zoom Meeting di Aula VIP Balai Kota, Senin (15/5).

Sementara dari Padang Panjang rapat diikuti Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Sonny Budaya Putra, A P, M.Si bersama Forkopimda, dan instansi terkait.

Kemudian Mendagri Tito juga memaparkan kondisi inflasi di Indonesia pada bulan lalu berada diangka 4,33 persen. Terutama tarif angkutan udara menjadi penyumbang inflasi paling signifikan.

Tito juga menyebutkan, “Ini memerlukan penanganan Pemerintah Pusat terutama Kementerian Perhubungan,” katanya.

Menurutnya, tarif transportasi seperti avtur dan kargo seharusnya bisa diatur pemerintah, bukan berdasarkan mekanisme pasar. Ia menyebut harga avtur di Indonesia bahkan lebih tinggi daripada di Singapura.

Adapun hal ini disebabkan distribusi avtur yang masih memerlukan transportasi untuk memindahkan avtur dari satu daerah ke daerah lainnya.

Sementara itu laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan ada 10 daerah yang alami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi. Khusus di Pulau Sumatera termasuk di dalamnya Kabupaten Sijunjung.

Sedangkan komoditas utama yang mempengaruhi kenaikan IPH diantaranya bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Namun sebaliknya komoditi yang mempengaruhi penurunan IPH yaitu cabai merah, cabai rawit dan beras.

Sementara itu Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si menyampaikan, pada April lalu Sumatera Barat termasuk lima tertinggi penyumbang inflasi. Namun tidak ada kabupaten dan kota di Sumbar yang masuk 10 besar inflasi tertinggi pada bulan itu.

Baca Juga:  Peringati HUT Polwan, Irjen Pol Juansih lepas Seratusan Polwan ikuti Napak Tilas

Sedangkan untuk Kota Padang Panjang, berdasarkan informasi dari Kepala BPS Padang Panjang, Arius Jonaidi, IPH untuk minggu kedua Mei ini minus 1.600 atau terjadi penurunan. Komoditi utama yang berkontribusi untuk penurunan ini adalah cabai merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Kemudian dikatakan Putra, hasil pemantauan harga minggu II Mei, ada 20 komoditas mengalami fluktuasi harga. Sebanyak 13 komoditas mengalami kenaikan harga dan tujuh lainnya mengalami penurunan harga.

Dia juga mengatakan, “Sebagian besar berfluktuasi ringan dan tidak mempengaruhi stabilitas transaksi di Pasar Pusat Padang Panjang,” pungkasnya.(R.A)

google.com, pub-4627675948182359, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Admin

Baca Lainnya

Pj Wali Kota Gelar Acara Yasinan Rutin Setiap Bulan

19 November 2023 - 07:46 WIB

Peringatan HUT RI Ke-78  di Semen Padang Khidmat dan Meriah

19 Agustus 2023 - 23:49 WIB

Semen

SMK Pelayaran Padang Lantik 41 Perwira ahli Nautika dan ahli Teknika

5 Agustus 2023 - 12:36 WIB

Gelar Bimtek, Pimpinan dan Anggota DPRD Agam Tingkatkan Kapasitas

29 Juli 2023 - 11:37 WIB

Warga Tangkap Pelaku Penculikan Anak di Padang Panjang

11 Juli 2023 - 05:35 WIB

Wako Fadly Amran Lepas Peserta Pawai Ta’aruf Dalam Rangka Khatam Al Qur’an Ke-7 MDTA Masjid Hidayah Gumala

10 Juli 2023 - 04:17 WIB

Trending di Uncategorized