Batam – Skandal baru kembali mencoreng wajah Kota Batam. Kali ini, sorotan tajam mengarah pada sebuah tempat hiburan malam yang belakangan ramai diperbincangkan: Orion Kafe, berlokasi di kawasan Batu Aji, Batam. Tempat hiburan malam yang dikenal karena sajian penari-penari seksi dan fasilitas mewah ini diduga kuat menunggak pajak hiburan selama lebih dari dua tahun, sejak Juni 2023 hingga Juli 2025.
“Ironis, ya. Bisa bayar penari sampai jutaan per malam, tapi giliran bayar pajak malah pura-pura miskin. Ini bukan sekadar akal-akalan, ini sudah bentuk penghinaan terhadap negara,” ujar seorang warga Batu Aji yang enggan disebutkan namanya.
Padahal, semua tahu bahwa tempat hiburan malam seperti Orion Kafe seharusnya masuk dalam kategori usaha yang wajib membayar pajak hiburan dengan nilai cukup tinggi. Tapi kenyataannya, kafe ini justru bebas beroperasi tanpa gangguan, tanpa segel, tanpa penyelidikan, seolah mendapat karpet merah dari pejabat pajak dan pemerintah daerah.
“Kalau pemerintah dan Bapenda tidak berani bertindak, patut diduga mereka bagian dari permainan ini. Sudah terlalu lama rakyat dijadikan sapi perah, sementara kafe-kafe seperti ini bebas beroperasi tanpa pajak. Ini pelecehan terhadap hukum dan rakyat!” tegas seorang tokoh masyarakat dalam aksi protes warga Batu Aji.
Fakta di lapangan menunjukkan, honor penari seksi di Orion Kafe bisa mencapai Rp2–5 juta per malam, menunjukkan bahwa aliran uang di bisnis ini sangat besar. Namun ketika menyangkut pajak, pengelola dengan entengnya berdalih tak punya dana.
“Orion Kafe ini lucu. Bisa bayar penari seksi dengan tarif gila-gilaan, tapi alasan klasik saat bayar pajak: gak ada uang. Ini akal-akalan atau memang negara ini sudah dikuasai mafia pajak?” tambah warga lainnya dengan nada getir.
Yang lebih memalukan, instansi pajak diam, pemerintah kota Batam bungkam. Bapenda Batam dan Kantor Pajak Batam terkesan pura-pura buta dan tuli. Tidak ada penjelasan, tidak ada tindakan. Bahkan saat dihubungi oleh redaksi Investigasi.news, tidak satu pun pejabat bersedia memberikan tanggapan.
Lebih dari sekadar penunggakan, ini adalah penggelapan pajak terang-terangan yang berlangsung di depan mata pemerintah. Semua tahu, semua lihat, tapi tidak ada yang bertindak. Maka publik bertanya keras: siapa yang melindungi Orion Kafe? Siapa yang menerima setoran gelap? Dan siapa pejabat yang harus segera dipecat karena membiarkan ini terjadi?
Warga Batu Aji kini menuntut:
1. Segel permanen Orion Kafe.
2. Audit menyeluruh atas pajak hiburan selama lima tahun terakhir.
3. Pecat pejabat pajak yang terlibat pembiaran.
4. Usut aliran dana gelap yang diduga mengalir ke pejabat Pemkot Batam.
Walikota Batam dan Kepala Bapenda tak bisa lagi berlindung di balik meja. Jika mereka terus diam, publik akan mencatat mereka sebagai bagian dari mafia ini. Jika benar, maka mereka adalah pengkhianat konstitusi dan penghisap darah rakyat.
Batam tidak boleh jadi kota di mana hukum ditukar dengan amplop, keadilan dibeli oleh pemilik kafe malam, dan pejabat tinggal diam saat uang negara dicuri terang-terangan.
Rons