Padang Panjang, Tikalak.com — Rapat walikota yang dipimpin H. Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano bersama OPD terkait serta perwakilan guru, di Ruang VIP Balai Kota, Selasa (9/5) dengan membahas topik aspirasi guru sekolah dasar (SD)
Beberapa diantaranya pembuatan jalur evakuasi bencana di beberapa sekolah, pengembangan kurikulum merdeka belajar, muatan lokal, persoalan guru honorer dan pengangkatan guru PPPK.
Sementara aspirasi tersebut disampaikan perwakilan guru SD pada waktu lalu kepada Wako Fadly di Rumah Dinasnya. Ia kemudian mengajak perwakilan guru ikut dalam rapat lanjutan agar aspirasi ini bisa ditindaklanjuti oleh OPD terkait.
Wako Fadly mengatakan, “Saya ingin ada tindak lanjutnya. Yang bisa ditanggulangi secepatnya, segera tanggulangi. Jalur evakuasi, karena akhir-akhir ini gempa, kita harus waspada. Kemudian terkait guru PPPK yang sudah lulus namun belum ada penempatan, ini perlu dicek kembali di pusat,” ujarnya.
Sementara mengenai kesejahteraan guru honorer, Fadly berharap ada solusi yang tepat seperti memaksimalkan dana BOS. Adapun muatan lokal yang memperkenalkan anak dengan budaya dan adat istiadat, ia menyarankan pengalaman yang bisa dirasakan langsung oleh anak.
Disampaikannya, “Anak bisa ke KAN (Kerapatan Adat Nagari-red) atau pihak KAN ke sekolah. Lalu ajarkan kesenian Randai. Di Randai ada teater, ada tari, silatnya dapat, pasambahannya ada,” sebut Fadly.
Sedangkan terkait kurikulum merdeka belajar, ia meminta porsi anggarannya bisa dilebihkan dan prioritaskan. “Saya setuju dengan merdeka belajar. Murid bisa belajar langsung di luar kelas. Ada project base.
Sementara tujuannya adalah untuk menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri,” katanya.
Disamping itu Fadly juga turut meninjau langsung salah satu sekolah yaitu SDN 7 Padang Panjang Barat yang memerlukan perhatian dan dukungan anggaran pembuatan jalur evakuasi.
Sedangkan kondisi yang terlihat, jalur evakuasi kurang memadai di sekolah ini. Sekolah ini membutuhkan gerbang yang cukup besar. Solusinya ialah membongkar salah satu bagian depan sekolah agar warga sekolah bisa leluasa keluar masuk.(R.A)