Kota Solok. InvestigasiNews. Wali Kota Solok, Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, bersama Wakil Wali Kota Solok, H. Suryadi Nurdal, S.H., mengikuti Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang bertempat di Halaman Balai Kota Solok.
Apel dipimpin Kapolres Solok Kota, AKBP Mas’ud Ahmad, dan diikuti Forkopimda, kepala OPD lingkup Pemko Solok, personel TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Damkar, dan relawan PMI.
Dalam amanatnya, Kapolres mengatakan bahwa apel ini bukan sekadar formalitas, namun merupakan bentuk komitmen kolektif, penegasan bahwa kita siap bertindak cepat, tepat, dan terkoordinasi menghadapi ancaman karhutla.
“Tercatat hingga pertengahan Juli 2025, lebih dari 300 hektare lahan terbakar di wilayah Sumbar. Kabupaten Solok telah menetapkan status tanggap darurat karhutla sejak 21 Juli 2025. Meski Kota Solok belum menetapkan status tersebut, kita berada dalam radius ancaman yang sama karena topografi dan ekosistem yang saling terhubung,” ucap Kapolres.
Adapun faktor utama penyebab kebakaran antara lain: musim kemarau panjang akibat fenomena El Niño (BMKG), pembukaan lahan dengan cara dibakar oleh oknum masyarakat, dan minimnya kesadaran akan bahaya membuang puntung rokok sembarangan di lahan kering. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi ini tentunya akan menimbulkan dampak untuk kita semua.
Guna menghadapi kondisi tersebut, kita akan mengedepankan tiga langkah strategis: deteksi dini dengan penempatan personel pada titik-titik rawan dan patroli terpadu bersama TNI, Polri, BPBD, Dishut, dan Masyarakat Peduli Api; penanggulangan cepat dalam rangka optimalisasi peralatan; serta pencegahan dengan melaksanakan kampanye larangan membakar hutan dan lahan di wilayah hukum Polres Solok Kota serta penegakan hukum.
Kita mengajak seluruh elemen TNI, Pemda, Damkar, relawan, tokoh adat dan agama untuk mari memperkuat sinergi, libatkan tokoh masyarakat dalam memberikan edukasi dan penyadaran kepada warga kita serta jadikan kelurahan sebagai garda terdepan pencegahan karhutla. Mari kita jaga semangat, jaga kekompakan, dan jadikan tugas ini sebagai ladang ibadah dan pengabdian terbaik kita untuk bangsa dan negara.
Di sisi lain, Wali Kota mengatakan ini adalah simbol kepedulian dan panggilan nurani kita bersama untuk waspada, untuk bersiap, dan untuk bertindak demi melindungi Kota Solok yang kita cintai. Di tengah cuaca yang semakin sulit diprediksi, perubahan iklim yang nyata, serta aktivitas manusia yang kadang abai terhadap keseimbangan alam, risiko kebakaran hutan dan lahan tidak lagi bisa dianggap enteng.
Beberapa titik di Kota Solok dan wilayah sekitarnya telah dilanda kebakaran lahan yang bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, keselamatan permukiman, dan aktivitas perekonomian warga. Bencana, sekecil apa pun skalanya, tidak mengenal batas administratif maupun sekat sosial. Ia datang tanpa mengetuk, dan hanya bisa dihadapi dengan kesiapsiagaan yang solid, tanggap yang terkoordinasi, serta kerja sama lintas sektor.
“Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen yang hadir hari ini, unsur Forkopimda, instansi vertikal, OPD terkait, para relawan, petugas pemadam kebakaran, tokoh masyarakat, dan seluruh warga, mari kita satukan langkah dan komitmen,” sebut Wako.
Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran yang telah menunjukkan komitmen dan kesiapsiagaan, terutama kepada para petugas pemadam dan relawan yang tanpa kenal lelah berada di garda terdepan.
“Kepada saudara-saudara kami yang telah turun langsung memadamkan api, mengevakuasi warga, dan menjaga keselamatan bersama, izinkan kami memberi hormat,” tambah Wako.
Mari kita jaga Kota Solok dari ancaman kebakaran hutan dan lahan. Tugas ini bukan hanya milik petugas, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga panggilan hati setiap insan yang mencintai tanah kelahirannya.
“Dengan semangat gotong royong, sinergi, dan kepedulian bersama, insyaallah kita mampu melindungi lingkungan dan keselamatan masyarakat,” tutupnya. ( Wahyu )