Makanan khas Manado, Tinutuan, semakin terkenal berkat usaha Sandra Worotikan, pemilik Tinutuan Ci Sandra. Dengan semangat dan dedikasi, ia telah menjalankan usahanya selama enam tahun dalam melayani warga lokal dan pendatang.
Tinutuan yang disajikan merupakan perpaduan beras, sayur-sayuran, dan rempah-rempah. Ia menjelaskan, di balik kelezatan Tinutuan, terdapat rahasia bumbu yang membuatnya berbeda.
“Memang Tinutuan sama-sama memakai labu, hanya saja rasanya yang berbeda disini. Saya menggunakan bumbu rahasia, dan disini saya lebih banyak memakai labu dibandingkan berasnya,” ujar Sandra dalam wawancara bersama Pro3 RRI, Sabtu (2/11/2024).
Adapun jam buka yang fleksibel dari pagi hingga malam, menjadikan Tinutuan Ci Sandra selalu ramai dikunjungi. Meskipun sempat terkena dampak pandemi, penjualan tetap stabil berkat minat tinggi dari pengunjung.
“Kami buka dari pagi sampai jam 12 siang, kemudian buka lagi dari jam 4 sore hingga jam 9 malam. Meskipun ada sedikit pengaruh pandemi, tapi Alhamdulillah tetap ada penjualan,” katanya, menjelaskan.
Ia juga menegaskan, tidak hanya menyajikan bubur, tetapi juga menawarkan sayur-sayuran segar seperti kangkung dan bayam. Bahan-bahan ini diambil langsung dari petani lokal, meskipun terkadang ada kesulitan dalam mendapatkan labu akibat musim yang berfluktuasi.
Dengan harapan meningkatkan kualitas dan kuantitas penjualannya, ia optimis akan terus berkembang dan menarik minat lebih banyak pengunjung. Semangat dan dedikasi, Tinutuan Ci Sandra menjadi simbol kekayaan kuliner khas Manado. (Intern/Jihan Asti)