Tikalak.com–Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya mempersiapkan secara matang semua skenario pengamanan dalam rangka Presidensi KTT G20 di Bali.
“Yang jelas, kami mempersiapkan seluruh skenario pengamanan mulai dari paling soft sampai hard sehingga semuanya tidak ada celah,” ujar Kapolri Sigit, Kamis 10 November 2022.
Kapolri menyampaikan itu usai mengecek kesiapan di Command Center Polda Ro Ops Bali, Kamis 10 November 2022.
Kedatangannya itu untuk memberikan penjelasan tugas apa yang harus dilakukan tiap pasukan di ring 1, ring 2, dan ring 3. Penegasan tugas itu penting supaya semuanya menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.
Kapolri juga menyampaikan, pihaknya melakukan deteksi awal terhadap potensi keamanan jelang G20. Deteksi itu termasuk memantau orang-orang yang masuk DPO dan orang yang masuk daftar Densus 88. Pemantauan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang diintegrasikan dengan data dari Dukcapil Kemendagri dan Imigrasi.
“Hal itu dilakukan untuk melaksanakan deteksi awal terkait dengan pengawasan khususnya terkait daftar-daftar atau DPO yang kita curigai dan yang ada dalam catatan densus. Semua kita pantau,” ujar Kapolri Sigit.
Pemantauan juga dilakukan di sejumlah titik masuk Bali baik melalui bandara maupun pelabuhan laut.
“Sehingga pada awal masuk, apakah masuk melalui bandara, pelabuhan yang tersambung ke Bali semua di monitor,” kata Kapolri.
Kapolri menegaskan, dengan pemantauan itu, akan memudahkan aparat mengambil keputusan terhadap potensi keamanan.
“Semua itu akan melakukan langkah lanjutan seperti apakah melakukan penangkapan. Termasuk hari ini melakukan berbagai simulasi khususnya pada saat ada rute delegasi yang akan lewat dan kemudian ada kendala dan langkah apa yang harus dilakukan,” kata Kapolri.
“Kemudian unjuk rasa kecil dan besar, kita memikirkan langkah apa yang harus disiapkan. Termasuk ancman yang tidak diinginkan tapi kita harus siap,” kata Kapolri.
Kapolri juga mengatakan, jalur utama diprioritaskan digunakan untuk para delegasi G20. Hal itu juga sudah disepakati oleh Gubernur.
“Untuk masyarakat kita alihkan jalur lain sehingga kita bisa fokus. Karena itu jalur yang memang kita amankan dan tidak boleh ada gangguan. Karena ini menyangkut pertaruhan negara kita di mata internasional. Itu juga sudah kita atur,” ujarnya.
Kapolri pun menegaskan, tiap hari menjelang G20 di Bali, pihaknya terus melakukan perbaikan dan evaluasi. Termasuk menguatkan koordinasi para petugas di daerah lain dengan petugas di Bali.
“Sehingga ketika ada kejadian semuanya paham terkait langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” ujar Kapolri.