**Pengantar Cloud Computing**
Cloud computing adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses sumber daya komputasi seperti penyimpanan, server, basis data, jaringan, perangkat lunak, dan analitik melalui internet (atau “cloud”). Berbeda dengan metode komputasi tradisional yang mengharuskan bisnis untuk mengelola perangkat keras dan perangkat lunak sendiri, cloud computing memungkinkan sumber daya ini dikelola oleh penyedia layanan eksternal. Ini membuatnya lebih mudah diakses, hemat biaya, dan fleksibel dalam hal skalabilitas.
Cloud computing terdiri dari berbagai model penerapan—public, private, dan hybrid cloud—dan menyediakan model layanan yang berbeda, seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS). Fleksibilitas ini memungkinkan organisasi memilih konfigurasi yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional dan anggaran mereka.
**Peran NIST dalam Mendefinisikan Cloud Computing**
National Institute of Standards and Technology (NIST), sebuah lembaga pemerintah AS, memainkan peran penting dalam memformalkan konsep cloud computing. Pada tahun 2011, NIST menerbitkan definisi standar untuk cloud computing yang diakui secara global. Kerangka ini membantu organisasi, pemerintah, dan industri dalam memahami dan mengadopsi teknologi cloud dengan cara yang terstruktur dan konsisten.
Definisi NIST mencakup lima karakteristik utama cloud computing:
1. **On-demand self-service** – Pengguna dapat mengakses sumber daya komputasi kapan saja sesuai kebutuhan, tanpa perlu campur tangan manusia dari penyedia layanan.
2. **Broad network access** – Akses cloud tersedia melalui internet dan dapat diakses dari berbagai perangkat.
3. **Resource pooling** – Sumber daya dipusatkan untuk melayani banyak konsumen, yang memungkinkan efisiensi skala.
4. **Rapid elasticity** – Sumber daya dapat disesuaikan, diperbesar atau diperkecil, secara cepat sesuai kebutuhan.
5. **Measured service** – Penggunaan sumber daya dilacak sehingga memungkinkan penagihan yang transparan berdasarkan penggunaan sebenarnya.
Karakteristik ini membantu dalam mengidentifikasi apakah suatu sistem benar-benar merupakan sistem cloud serta membedakannya dari infrastruktur IT tradisional. Definisi NIST juga mencakup model penerapan dan model layanan, memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai lanskap cloud.
**Dampak NIST terhadap Adopsi Cloud dan Keamanan**
Dengan memberikan definisi yang jelas dan ringkas, NIST membantu organisasi menstandarkan adopsi cloud, sehingga perusahaan dan lembaga pemerintah dapat beralih ke cloud dengan pendekatan yang terstruktur. Selain itu, NIST mengembangkan pedoman keamanan, privasi, dan interoperabilitas cloud yang sangat penting bagi industri yang memiliki persyaratan regulasi ketat seperti kesehatan, keuangan, dan pemerintahan.
NIST juga bekerja dalam menetapkan standar untuk kontrol keamanan cloud, termasuk langkah-langkah untuk manajemen identitas, kontrol akses, dan perlindungan data, sehingga perusahaan yang menggunakan layanan cloud dapat mempertahankan keamanan yang kuat. Kerangka keamanan ini membantu menghilangkan persepsi risiko dalam cloud computing dan mendorong lebih banyak organisasi untuk mengadopsi teknologi cloud.
**Kesimpulan**
Kontribusi NIST dalam mendefinisikan cloud computing telah menjadi dasar untuk membuat teknologi cloud dapat diakses, dipahami, dan terpercaya bagi organisasi di seluruh dunia. Dengan menciptakan kerangka kerja standar, NIST berperan dalam pertumbuhan pesat cloud computing, membentuk cara industri dan pemerintah dalam mengelola dan menggunakan solusi berbasis cloud.